Diberdayakan oleh Blogger.

Stamford Bridge adalah sebuah stadion sepak bola di London yang merupakan stadion kandang Chelsea Football Club. Stadion ini sering disebut "The Bridge" oleh penggemar klub tersebut[3][4] dan memiliki apasitas 41.837 kursi penonton.[2]
Stamford Bridge dibuka pada tahun 1877 dan digunakan oleh London Athletics Club hingga tahun 1905, saat pemilik baru Gus Mears mendirikan Chelsea Football Club untuk menempati stadion. Chelsea memainkan pertandingan kandang di stadion ini sejak saat itu.Stadion ini telah mengalami berbagai perubahan besar selama bertahun-tahun, yang terakhir pada dekade 1990-an ketika dilakukan renovasi untuk menjadikan sebuah stadion yang lebih modern, stadion dengan kursi penonton pada setiap tribun.
Tribun Matthew Harding (The Matthew Harding Stand) yang sebelumnya dikenal sebagai Tribun Utara (North Stand), berada sejajar dengan sisi utara lapangan. Pada tahun 1939, didirikan dua tingkat tribun kecil bertempat duduk pada sisi utara lapangan. Pada awalnya tribun ini dimaksudkan untuk mencakup sisi utara lapangan secara keseluruhan, namun pecahnya Perang Dunia II dan dampak sesudahnya memaksa klub untuk membuat tribun ukuran kecil. Pada tahun 1976, tribun ini dihancurkan dan diganti dengan terasering terbuka untuk tempat penonton berdiri. Terasering terbuka ini ditutup pada tahun 1993 untuk kemudian dibangun menjadi Tribun Matthew Harding dua tingkat.
Nama tribun ini diambil dari nama mantan wakil ketua Chelsea Matthew Harding, yang investasinya telah membantu transformasi klub pada awal dekade 1990-an sebelum kematiannya dalam kecelakaan helikopter pada 22 Oktober 1996.

Tribun Timur

Kapasitas: 10,925
Citra udara dari Stamford Bridge
Citra udara dari Stamford Bridge
Tribun Timur (The East Stand) dan Shed End
Tribun Timur (The East Stand) dan Shed End
Tribun Timur yang lebih luas dibangun pada tahun 1973. Pembangunan tersebut—yang semula dimaksudkan sebagai tonggak awal rencana komprehensif pembangunan kembali stadion—sempat ditinggalkan saat klub mengalami kesulitan keuangan. Meski telah dipugar dan mengalami modernisasi berulang kali, bentuk tiga kantilever bertingkat sejak tribun ini dibangun tetap dipertahankan.
Tribun ini merupakan jantung utama stadion. Di bawahnya terdapat lorong untuk pemain keluar-masuk lapangan, ruang bawah tanah, ruang ganti pemain, ruang konferensi pers, pusat pers, pusat audio-video, dan ruang komentator. Tingkat pertama tribun awalnya digunakan sebagai tempat penonton pendukung tim tamu. Namun, sejak awal musim 2005–06 manajer Chelsea saat itu, José Mourinho meminta pemindahan family section ke bagian ini untuk mengangkat moril dan semangat tim. Tempat penonton pendukung tim tamu kemudian dipindahkan ke Shed End.

Rekor jumlah penonton

Jumlah penonton liga tertinggi: 82.905 orang saat menghadapi Arsenal pada 12 Oktober 1935.
Jumlah penonton liga terendah: 3.000 orang saat menghadapi Lincoln pada tahun 1906.

Rata-rata jumlah penonton

  • Liga Utama Inggris
    • 1992–93: 18.754
    • 1993–94: 19.211
    • 1994–95: 21.062
    • 1995–96: 25.598
    • 1996–97: 27.617
    • 1997–98: 33.387
    • 1998–99: 34.571
    • 1999–00: 34.532
    • 2000–01: 34.700
    • 2001–02: 38.834
    • 2002–03: 39.784
    • 2003–04: 41.234
    • 2004–05: 41.870
    • 2005–06: 41.902
    • 2006–07: 41.909
    • 2007–08: 41.397
    • 2008–09: 41.464
    • 2009–10: 41.423
Liga Utama Inggris (1992–2009): 33.736
Total: 22.198.208 (dari 658 pertandingan)

Read  Comments



Pada tahun 1904 H.A. Mears mengakuisisi stadion atletik Stamford Bridge dengan tujuan mengubah menjadi stadion sepak bola. Ia kemudian merencanakan pendirian sebuah klub sepak bola baru setelah tawaran yang diberikan kepada Fulham untuk menggunakan stadion tersebut ditolak. Mengingat telah ada sebuah klub bernama Fulham, nama Chelsea yang merupakan sebuah kota kecil yang berdekatan dengan stadion dipilih sebagai nama klub baru tersebut. Nama-nama lain seperti Kensington FC, Stamford Bridge FC dan London FC sempat dipertimbangkan untuk dipilih.[9] Chelsea didirikan oleh pada 10 Maret 1905 di sebuah pub The Rising Sun (kini restoran The Butcher's Hook)[1] dan pertama kali bermain pada kompetisi Football League.
John Robertson seorang pemain timnas Skotlandia berusia 28 tahun saat itu dipilih merangkap jabatan pemain-manajer pertama Chelsea. Sejumlah pemain direkrut dari berbagai klub untuk memperkuat tim, seperti penjaga gawang William "Fatty" Foulke dari Sheffield United, Jimmy Windridge dan Bob McRoberts dari Small Heath, dan Frank Pearson dari Manchester City. Pertandingan pertama mereka terjadi pada 2 September 1905, sebuah laga tandang menghadapi Stockport County. Chelsea kalah dengan skor 0–1.[10] Sedangkan pertandingan kandang pertama mereka adalah sebuah kemenangan 4–0 pada laga persahabatan menghadapi Liverpool. Robertson juga merupakan pencetak gol pertama Chelsea pada laga kompetitif saat kemenangan 1–0 atas Blackpool.[11]
Chelsea mengalami sejumlah promosi-degragasi pada Divisi Satu dan Divisi Dua Liga Inggris setelah berhasil meraih promosi ke Divisi Satu pada musim kedua mereka. Pencapaian terbaik mereka pada tahun-tahun awal adalah berhasil melaju hingga ke babak final Piala FA 1915 namun dikalahkan Sheffield United di Old Trafford dan saat mengakhiri Divisi Satu pada posisi tiga klasemen akhir tahun 1920.[12] Chelsea memiliki reputasi mendatangkan pemain-pemain terkenal[13] dan jumlah penonton yang besar[14], tapi kesuksesan masih belum menghampiri mereka pada masa-masa Perang Dunia I dan II.
Mantan penyerang Arsenal dan Inggris Ted Drake menjadi manajer pada tahun 1952. Drake mulai memodernisasi klub baik di dalam dan di luar lapangan. Ia mengganti logo Chelsea pensioner, meningkatkan sistem pelatihan dan pembinaan tim usia muda, dan memperkuat kedalaman tim dengan kelihaian mendatangkan sejumlah pemain dari divisi-divisi bawah dan liga-liga amatir hingga berhasil membawa Chelsea meraih trofi juara pertama mereka, gelar juara Divisi Satu Liga Inggris 1954–55. Pada musim berikut, UEFA mengadakan kejuaraan antar klub juara liga di Eropa, Piala Champions, namun ketidaksetujuan otoritas Liga Sepak Bola Inggris dan FA membuat Chelsea menarik diri dari kejuaraan tersebut sebelum dimulai.[15] Chelsea gagal melanjutkan kesuksesan tersebut dan hanya menjadi penghuni papan tengah klasemen liga pada dekade 1950an. Drake dipecat pada tahun 1961 dan digantikan oleh Tommy Docherty yang merangkap jabatan pemain-manajer.
Grafik yang menunjukkan kemajuan liga Chelsea selesai di musim 1905-1906 ke 2007–08
Chelsea kembali menjadi juara Liga Utama Inggris 50 tahun kemudian, yaitu pada tahun 2005, pada masa jabatan manajer Jose Mourinho (2004 - 2007), yang saat itu mendapat dukungan penuh dari pemilik miliuner minyak berkebangsaan Rusia, Roman Abramovich.
Pada tahun yang sama (2005), Chelsea juga menjuarai Piala Carling dengan mengalahkan Liverpool. Selanjutnya pada tahun 2006, Chelsea kembali berhasil menjuarai Liga Utama Inggris. Dan pada tahun 2007, Chelsea juga kembali berhasil menjuarai Piala Carling setelah mengalahkan Arsenal 2-1 dan menjadi juara Piala FA setelah mengalahkan Manchester United 1-0 lewat babak perpanjangan waktu.
Tapi karena beberapa penampilan yang buruk pada awal kompetisi 2007/2008 ditambah dengan ketidak sesuaian dengan sang pemilik, akhirnya Jose Mourinho mengundurkan diri dari jabatan manager, dan kemudian digantikan oleh Avram Grant mantan manajer tim nasional Israel.
Diawal masa kepelatihan Grant, banyak kalangan yang memandangnya sebelah mata. Meski demikian, Avram Grant mampu membawa Chelsea menjadi treble runner-up yaitu di ajang Piala Carling sebelum dikalahkan Tottenham Hotspur dengan skor 2-1. Disusul menjadi runner-up Liga Utama Inggris dibawah Manchester United dan menjadi runner-up di ajang Liga Champions setelah kalah adu penalti 6-5 dari Manchester United. Namun prestasi tersebut dianggap tidak cukup baik sehingga Grant terpaksa dipecat di akhir musim.
Pada akhir Januari 2009, Avram Grant digantikan oleh pelatih asal Brasil, Luiz Felipe Scolari. Namun, Scolari juga tidak mampu memberikan prestasi yang memuaskan. Sehingga pada akhir April 2009 mengalami nasib yang sama dengan Grant. Posisi kosong manajer Chelsea kemudian diisi oleh pelatih Rusia saat itu, Guus Hiddink, sampai akhir musim 2008–09. Pada akhir bulan Mei, sebelum meninggalkan Chelsea, Guus Hiddink memberikan kenangan manis dengan membawa gelar Piala FA kelima Chelsea.
Diawal musim kompetisi 2009–10, Chelsea mengumumkan Carlo Ancelotti sebagai manajer baru, dengan masa kontrak selama 3 musim. Ancelotti langsung memberikan gelar dengan membawa Chelsea menjuarai Community Shield 2009 setelah mengalahkan Manchester United dalam adu penalti. Kemenangan dalam adu penalti tersebut merupakan pertama kalinya bagi Chelsea sejak 1998, saat Chelsea menghadapi Ipswich Town di Piala Liga. Pada akhir musim, Chelsea berhasil menjuarai Liga Utama Inggris dan Piala FA, yang merupakan pencapaian pertama dalam sejarah Chelsea. Chelsea juga menjadi klub ketujuh yang berhasil mendapat rekor mengawinkan gelar Double winner tersebut. Striker Chelsea, Didier Drogba berhasil mendapatkan Golden Boot sebagai Pencetak Gol Terbanyak dengan torehan 29 gol. Pada pertandingan terakhir liga pada 9 Mei 2010, Chelsea mempermalukan Wigan dengan skor telak 8–0 dengan Drogba mencetak 3 gol. Chelsea juga mencetak rekor menang mutlak 100% terhadap semua tim empat besar Premier League (Manchester United, Liverpool, dan Arsenal). Pada musim keduanya, Ancelotti dipecat Chelsea pada Mei 2011 setelah kekalahan 1-0 dari Everton di pertandingan terakhir musim 2010–11.
Para pemain Chelsea merayakan gelar juara Liga Champions UEFA untuk pertama kalinya dalam sejarah klub
Pada awal musim 2011–12, André Villas-Boas ditunjuk sebagai pelatih Chelsea.[16] Setelah sejumlah hasil buruk yang dialami Chelsea, Villas-Boas dipecat pada bulan Maret 2012. Asistennya, Roberto Di Matteo yang merupakan mantan pemain Chelsea kemudian ditunjuk sebagai pelatih utama ad interim. Dibawah arahan Di Matteo Chelsea menunjukkan hasil impresif dengan berhasil meraih gelar juara Piala FA untuk ketujuh kalinya[17] dan Liga Champions UEFA[18] untuk pertama kalinya dalam sejarah klub–yang sekaligus menjadi klub London pertama yang meraih gelar tersebut.[19] Pada memenangkan Liga Eropa UEFA 2012–13, Chelsea menjadi klub Inggris pertama yang memenangkan semua empat piala Eropa.

Read  Comments


The legend frankie 
Best player in the world, he is the legend ftom chelsea,london-england
Legendary Chelsea midfielder and all time top scorer Frank Lampard left the Blues after 13 trophy laden years, having played 648 games and scoring 211 goals. During his Chelsea career, he won 13 trophies, including 3 Premier Leagues, 4 FA Cups, 2 League Cups, one Europa League and one Champions League.[1][2]
Although Lampard stated that he intended to remain focused on the World Cup and would not do any transfer business until after the tournament, reports suggest that the ex-Chelsea man has already agreed a deal to join new MLS franchise New York City FC.[3]


Read  Comments



 CHELSEA SQUAD 2014-2015
The 2014–15 season is Chelsea Football Club's 101st competitive season, 25th consecutive season in the top flight of English football, 23rd consecutive season in the Premier League, and 109th year in existence as a football club. Chelsea will participate in the UEFA Champions League this season, qualifying directly for the group stage by finishing third in the 2013–14 Premier League.

Read  Comments